17/08/10

WHAT MORE INDEPENDENT NOW?

Hari tepat pukul 10.00, enam puluh lima tahun yang lalu lahirlah sebuah Negara. Bangsa yang mendiami Negara tersebut mempunyai sejarah yang panjang. Mulai sejarah tentang awal mula kehidupan manusia sampai sejarah sebuah kerajaan yang membuat kagum semua generasi. Dan sekarang bangsa tersebut melahirkan sebuah Negara yang dinamakan Indonesia. Berawal dari sebuah ide yang dicetuskan generasi-generasi muda bangsa tersebut, hingga dibawah dalam sebuah konggres pada tahun 1928, akhirnya disetujui Negara yang akan lahir besok bernama Indonesia.
Setelah semalam suntuk merumuskan bagaimana baiknya proses kelahiran beserta komponen pendukungnya, akhirnya tepat pukul 10.00 1945 lahirlah Indonesia. Bayi Indonesia pada tahun-tahun awal kelahirannya sungguh dihadapi dengan perjuangan berat. Mulai dari perumusan sistem Negara dan segala perangkat pendukung guna mendukung kelangsungan hidup si Bayi. Sampai berjuang melawan penyakit yang mengancam kelangsungan hidup si Jabang bayi. Penyakit tersebut ada yang berasal dari dalam diri dan dari luar diri si Jabang bayi.
Dari dalam diri muncul penyakit pemberontakan, mulai dari tidak puas akan kekuasaan, tidak puas akan ideology dan keinginan secara sepihak menerapkan sebuah aturan agama. Tentu saja sumber dari semua penyakit dari dalam diri adalah ketidakpuasan. Misalnya: ketidakpuasan mata dengan kinerjanya dan ingin mengambil alih kinerja telinga. Atau organ dalam ingin tampil menjadi organ luar, bisa kacau tatanan kehidupan si Jabang bayi. Bayangkan jika organ didalam tubuh kita lupa tidak mengurus kewajibannya sendiri, malah mengurus kewajiban organ yang bukan tanggung jawabnya bisah susahkan tubuh kita. Tapi itulah yang terjadi saat-saat awal negara Indonesia berdiri. Yang mau merebut kekuasaan karna tidak puas menjadi seorang menteri, ada yang mau mengganti ideology dengan ideology keyakinannya sendiri dan ada yang mau menerapkan sebuah aturan agama secara kaku dan kolot.
Keinginan memang tidak akan pernah ada habisnya. Meskipun didalam konsep mendefinisikan bahwa dalam hidup harus mengedepankan kebutuhan daripada keinginan. Bahkan dahulukan kebutuhan yang penting daripada kebutuhan yang kurang penting. Namun konsep ini lupa satu hal bahwa kebutuhan timbul dari keinginan, sedangkan keinginan timbul dari akal, pikiran serta hawa nafsu. Jika yang mempengaruhi keinginan adalah hawa nafsu, rusak sudah. Kalau akal masih fity-fity. Kalau hati yang menang akan menjadi lebih baik.
Dari luar si jabang bayi juga diserang penyakit yang tak kalah mematikan. Penyerangan secara fisik maupun secara politik. Si jabang bayi harus menghadapi serangan-serangan agresi militer, namun organ dalam tubuh dengan sigab mempertahankan kelangsungan hidup si jabang bayi. Hanya bermodalkan semangat, keyakinan pada Gusti Allah dan impian masa depan komponen-komponen yang ada didalam tubuh bahu-membahu berjuang bersama-sama. Tak peduli didunia internasional diancam embargo, luas wilayah dipersempit, kebutuhan pokok di blockade, kalah persenjaataan perang. Namun semua itu kalah dengan doa dan keyakinan untuk menang.
Akhirnya pada tahun 1949 ditandatangani sebuah perjanjian. Perjanjian itu dikenal dengan Konfrensi maja bundar. Akhir tahun 1949 penyakit yang mencengkram Indonesia mengaui kedaulatan Indonesia. Pada tanggal 19 Mei 1950 si jabang bayi resmi menjadi negara kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Pada usia balita inilah Indonesia memasuki jaman baru. Jaman orde lama.
Hal yang patut membanggakan dan perlu selalu diteladani, saat usia balita Indonesia berhasil menyatukan negara Asia Afrika didalam satu wadah yang dinamakan konfrensi Asia-Afrika. Menandakan terbentuknya era baru, era non penjajahan. Dan Indonesia menjadi negara terpenting didalam percaturan politik dunia. Keajaiban bocah kecil Indonesia masih terus berlanjut. Tanggal 13 Desember 1957 diberlakukannya Zona ekonomi eksklusif untuk wilayah territorial Indonesia. Dan ZEE diakui secara internasional dan diakui sebagai hukum kelautan internasional. Siapa lagi yang mempelopori? Si bocah ajaib Indonesia. Pada tahun yang sama Indonesia berani menantang dunia. Di usia yang masih sangat muda Indonesia berani keluar dari PBB dan menantang negara-negara adidaya adikuasa pemegang hak veto. Mendirikan organisasi Non-blok sebagai tandingan PBB.
Namun keajaiban-keajaiban tersebut sempat terganggu karena sibocah jatuh dari pohon yang tinggi. Mengalami gagar otak dan tulang patah. Hari kejaian itu adalah hari yang tak akan terlupakan bagi bocah Indonesia. Ya,pada tanggal 30 September 1965, terjadi peristiwa G30s/PKI. Peristiwa ini merubah konstruk fundamental dan alur berpikir bangsa Indonesia. Sebuah intrik tingkat tinggi, yang melibat berbagai disiplin ilmu sosial. Mulai ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sosiologis sampai ilmu sejarah. Semua lengkap menjadi satu didalam peristiwa G30s/PKI.
Tanggal 22 February 1967, berdasarkan ketetapan MPRS no. IX/MPRS/1966. President Sukarno menyerahkan jabatannya pada Jendral Suharto. Dalam keadaan lupa ingatan karena terjadi gagar otak akibat jatuh dari pohon, Indonesia kini memasuki jaman baru jaman orde baru. Diluncurkannya program Pelita, membuat Indonesia berpacu memutar mesin perekonomiannya. Semua yang menghalangi laju perekonomian akan dibabat habis tanpa belas kasihan. Pemuda yang bernama Indonesia perlahan-lahan berubah menjadi pemuda yang modern dan mulai terjebak pada permainan orang-orang tua yang menghuni benua biru dan benua disebrang atlantik.
Pembangunan perekonomian modern mulai dilaksanakan. Peluncuran satelit palapa, masuknya perusahaan-perusahaan minyak bmultinasional dan peningkatan kesehatan pendidikan. Dalam sekejap Indonesia menjadi the miracle economic asian. Sebutan macan Asia telah disematkan pada Indonesia yang masih mudah. Darah mudah bergejolak membuat sebuah lompatan-lompatan tanpa mempedulikan akibat yang akan timbul. Semua resiko yang akan terjadi ditanam bagai bom waktu yang siap meledak oleh orde baru. Tahun 1998 satu bom besar meledak. Pemuda Indonesia mengalami gagar otak kembali.
Peristiwa krisis moneter yang merembet menjadi krisis politik dan sosial, merubah kembali tatanan fundamental negara ini. Didalam kepanikan yang luar biasa masih saja ada rakyat Indonesia yang tersenyum dan tertawa lepas seakan tidak terjadi apa-apa. Bangsa Indonesia memang bangsa unggulan. Mereka adalah masyarakat tradisonal yang memegang teguh pada ajaran-ajaran tradisonal yang mementingkan keseimbangan dalam kehidupan. Ajaran yang selama ini dilupakan, dianggap ajaran kuno yang tidak sesuai dengan arus perkembangan jaman.
Dampak peristiwa krisis moneter 1998, masih sangat dirasakan sekarang. Saat ini pemuda yang bernama Indonesia tengah beranjak dewasa. Dia sedang mencari ingatannya yang hilang akibat peristiwa gagar otak dan mencari jati dirinya yang sebenarnya. Saat ini terserah bangsa Indonesia, mau dibawah kemana langkah kaki negara ini? What next action Independent now? Hanya engkau wahai bangsa Indonesia yang mampu menjawabnya. Indonesia apapun bentukmu, mau berubah seperti apa atau hancur sekalipun. Aku tetap setia mencintaimu. Selamat ulang tahun Indonesia. Semoga kado ini bisa sedikit membuka gerbang jati dirimu. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: