06/05/09

Ekonomi vs lingkungan hidup

Sejak dmulainya revolusi industri dan penerbitan buku terkenal karangan Adam smith yang berjudul Welth of Nation. Sejak saat itu dimulai pertarungan antara kepentingan ekonomi dengan lingkungan hidup. bagaimana tidak? sejak itu manusia berlomba-lomba dengan kekuatan modal untuk mencari kekayaan tanpa memperhatikan dampak lingkungan sekitar. Sebagai contoh yang paling besar dan sering menjadi acuan adalah bencana di teluk Minamata Jepang. Bagaimana sebuah korporasi, demi mendapatkan sebuah untung besar mengabaikan nilai-nilai keseimbangan ekonsistem dan nurani kehidupan. Studi baru-baru ini yang di tayangkan pada metro tv pada tanggal 25 April dan 2 Mei tahun 2009, dan ini yang membuat saya terkejut.Beberapa data menurut acara tersebut dan yang bisa saya rangkum adalah: 1. Sungai colorado (USA), sejakdimulainya industrialisasi dan pertanian menyebabkan polusi, limbah dan zat-zat kimia yang berbahaya seperti PCb(polychlorinated biphenyls), yang dapat menyebabkan gangguan neurologis, sakit kulit, keguguran dan kematian. PCb tidak akan larut dalam air dan akan terus berada di atmosfer Bumi. 2. Sungai Amazon dilihat dari aliran Argentina, Adanya industri pembukaan hutan menyebabkan : tanah disekitar tidak akan mampu ditanami kembali, air tanah terkikis ke arah sungai dan terjadilah pendangkalan sungai. banyak air sungai yang tidak bermuara ke laut 10 ribu liter/hektar. ini sungguh ironis, daerah sekitar sungai amazon merupakan derah yang kaya akan potensi wisata alam. Ini terbukti dengan penghasilan dari sektor pariwisata sebesar $2.6 miliar, tapi berapa anggaran untuk menjaga kelestariannya hanya $ 100 juta, atau tidak sampai 5% dari pendapatan pariwisatanya. Sungguh sangat ironis sekali. indikator berubahnya ekosistem alam di sungai Amazon, semkin sedikitnya populasi buaya dan burung elang. Bisa dibayangkan betapa besar multiplier efectnya(meminjam istilah ekonomi, biar lebih keren dikit) bagi keseimbangan ekosistem di daerah tersebut. 3. Air terjun iguazu, dilihat dari aliran Brasil, sejak dibangunnya bendungan disekitar air terjun, eko sistem telah berubah. Menurut kepala suku Indian, sekarang tak ada lagi ikan, madu, pinus. Pembangunan bendungan yang bernama Yacareta dan Itapui yang konon katanya konstruksinya sama dengan konstruksi untuk membangun 300 menara eifel. dan bendungan ini memasok hydro elektrik 20% energi dunia. Dan tak lama setelah dibangunnya bendungan ini, dibangunlah sebuah kota besar dengan luas 100km, dan dilamnya merupak sebuah kota industri dengan didominasi perusahaan besar seperti Mosanto(USA). 4. Sungai Yang Tse(cina), sejak dibangunnya Three Gorges (bendungan 3 lembah), masalah sendimentasi atau pendangkalan sungai semakin meningkat, sekitar 140 ton, hutan disekitar sering banjir, pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer semakin banyak, 480 juta di usir, pelepasan metan ke udara. Memang bendungan ini mempunyai kapasitas dan keuntungan yang besar. Total kapasitas pembangkit listrik mencapai 22.500 MW yang dapat mensuplai listrik sekitar 84,7 TWh. Apa yang dapat kita simpulkan dari beberapa data kecil diatas? Menurut pandangan saya, 1. Adanya trade off antara kegiatan ekonomi dengan bertahannya lingkungan hidup. 2. Ternyata ada sebuah sisi buru tidaak tereksposnya dampak buruk dari pembangunan sebuah bendungan. 3. Negara maju sekarang kebingungan mengatasi bencana dan perubahan iklim di alam. 4. Indonesia sangat memegang peranan penting dalam pengaturan climete chain dan save to environment. Kenapa? karena Indonesia adalah tempat plasma nutfah terbesar didunia. Terbukti salah satu isu yang dibawah Pemerintah dalam sidan tahunan ADB(Asian development bank), Indonesia menjadi pembeli karbon yang dihasilkan dari negara maju, dengan imbalan dana konservai hutan. demikian ngedobos saya pada hari ini, capek gak ada kopi atau cemilan. Sudah dulu ya. Kapan-kapan kita lanjutkan Ngedobosnya yang lebih seru. Tetap menerima Kritik, saran, opini dan cacian anda. Semoga bermanfaat dan SAVE OUR EARTH.
DIrangkum dari beberapa sumber

Tidak ada komentar: